Skip to main content

Posts

Share Tulisan di Wattpad

Halo dunia maya! Sebenarnya sih, gue rada ragu nulis di blog ini lagi, buat apa kan? siapa yang baca sekarang? Itu sih yang terlintas di benak gue ketika nulis postingan ini. Tapi, ah, bodo amat lah, yang penting gue nulis, gue update aja nih blog. Saking lamanya nggak ngeblog nih, gue lupa password blog gue ini, ada kali 10x gue coba mengingat passwordnya. Huff... Yah, bisa di bilang gue sudah nggak muda lagi untuk menjadi seorang blogger yang energik, nggak kayak dulu, waktu gue pun sekarang lebih banyak di kantor. Walaupun begitu, percaya-lah, gue nggak akan mungkin bisa berhenti nulis. Rasa kangen untuk nulis tuh selalu ada, entah itu nulis serius maupun nggak. Entah itu nulis untuk kebutuhan komersial, maupun untuk sekedar pelepas rindu menulis. Nggak bisa dipungkiri sih, inilah gue, sebagaimana orang introvert pada umumnya, menulis adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan bagi kaum kami. Lu pada yang introvert pasti lebih suka nulis kan daripada kumpul-kumpul? Nah, salah sat

Review Film Wiro Sableng: Saatnya Superhero Lokal Berjaya!

Gambar dari google Kira-kira Wiro Sableng yang ini bakal sebagus sinetronnya dulu yang diperanin sama Ken-Ken nggak ya? Pertanyaan itu berputar di kepala gue pas pertama kali tahu kalau pendekar 212 ini bakal dijadiin film. Pasti bakal beda, jelas, Wiro nya Vino pasti beda sama Wiro nya Ken-Ken. Begitu lihat trailernya, gue rada aneh sih lihat Vino jadi Wiro Sableng, apalagi tone suara Vino sebenarnya rada kurang macho, tapi setelah nonton filmnya justru disitulah keunikan Wiro Sableng yang diperankan sama Vino G. Bastian.  Film ini langsung dimulai dengan adegan action dimana Mahesa Birawa dan pasukannya menyerang pemukiman dimana keluarga Wiro Sableng kecil tinggal, di Jatiwalu. Yayan Ruhian yang memerankan sosok Mahesa Birawa benar-benar jadi sosok villain yang nyaris sempurna. Di adegan itulah, Ayah dan Ibu Wiro meninggal. Wiro sendiri diselamatkan Sinto Gendeng yang ujug-ujug datang ketika Wiro hampir mati. Disinilah cerita di mulai, Wiro diangkat jadi murid oleh Sinto G

Review Buku Ubur-Ubur Lembur

Raditya Dika, semua sudah tahu siapa pionir kejombloan akut yang sekarang memutuskan untuk menjadi laki-laki normal itu. Gue bukan pengikut sejati buku-bukunya sih, yang gue baca serius cuman 'Kambing Jantan' sama 'Marmut Merah Jambu'. Makanya nih, begitu Bang Radit, sapaan abang-abangnya, ngeluarin buku yang berjudul Ubur-Ubur Lembur, sebenarnya biasa aja. Tapi, begitu ada tema "lembur" nya, yang mana merupakan kebiasaan gue di kantor, mendadak gue pengen banget nyomot tuh buku dari Gramedia. Tadinya gue ngarep ada yang plastiknya sudah di buka sih biar gue gak perlu beli, alias baca aja di tempat langsung, tapi berhubung nggak ada buku Ubur-Ubur Lembur yang sudah telanjang jadi gue beli aja deh, nggak deng gue ikhlas kok pengin beli, sumpah. Harganya 66.000 bro! Gile ya, harga buku jaman now ngeri-ngeri. Gak masalah sih, gue ngerti banget gimana sebuah karya, terlepas orang suka atau gak suka, harus diapresiasi. Soalnya, prosesnya itu lho, wadaw. Oke, k

Review Pengabdi Setan (2017): Jangan Nonton Kalau Punya Penyakit Jantung!

Oke, sebelum memulai review ini, marilah kita berdo'a menurut kepercayaan masing-masing. Berdo'a mulai...... Selesai. Baiklah, gue mulai langsung aja deh ya. Film Pengabdi Setan, Yup, ini film horror yang lagi booming saat ini. Gue nonton di 21 dan hampir semua studio nya diisi sama ini film! Bahkan, gue kesulitan nemuin poster pengabdi setan gara-gara malah banyak poster meme kocak nya di google! Astaga. Seseru apa sih nih film?! Di awal cerita, penonton disuguhkan sebuah kehidupan keluarga di mana sang Ibu yang merupakan mantan penyanyi terkenal, sedang sakit parah, sebutlah sekarat soalnya udah mau ko'id. Sang anak yang paling gede, kalau gak salah sih namanya Rini, meminta royalti agar paling gak bisa bayar pengobatan ibu nya dan nambah-nambah untuk keperluan keluarga. Tapi, royalti yang di kasih seadanya sehingga adik nya, Tony, terpaksa jual motor untuk nambah keperluan keluarga dan sang Ayah harus ke kota sejenak untuk mencari uang. Intinya, nih keluarga sup

Review Film IT: Salah Satu Film Misteri Terbaik Tahun Ini!

Gue sebenarnya gak ada niat nonton nih film. Jam 8 malem, nonton film horror pula, bukan gue banget! Iya, gue tuh penakut orangnya. Tapi, berhubung nih film IT rating imdb nya nembus di angka 8 dan merupakan adaptasi novel nya Stephan King, gue langsung pengin nyoba nonton. Seberapa oke sih ini film sampai imdb nya dapet 8 koma sekian? Adegan mencekam sudah dirasakan di awal Film. Georgie, yang merupakan adiknya Bill, lagi main perahu kertas, berlarian di tengah hujan yang deras. Di sebuah momen, perahu kertasnya Georgie ini masuk ke dalam sebuah gorong-gorong. Di saat itulah Georgie ketemu sama badut Pennywise yang muncul dari dalam gorong-gorong mengambil perahu kertas Georgie. Keduanya pun berdialog dan tampak Georgie senang dengan sang badut. Tapi, begitu Georgie masukin tangannya ke dalam gorong-gorong hendak mengambil perahu kertasnya, tiba-tiba sang badut menggigit tangan Georgie yang unyu itu sampai lepas lalu menyeretnya ke dalam gorong-gorong. Si Kakak, Bill, masih me