Skip to main content

Posts

Review Naskah Gue Dong...

Buat para pembaca blog gue, baik yang udah sering mampir atau pun yang tersesat, di postingan kali ini gue cuman mau minta temen-temen nge-review naskah novel (rencananya) gue sama temen gue Riyan Hasanin . Naskah ini genrenya Romance Komedi untuk remaja-remaja getoh. Semuanya ada 15 BAB plus intro dan epilog, tapi di blog ini gue kasih lihat intro sampai bab 1 aja. Tanpa basa-bisi lagi, di bawah ini demonya: INTRO Tiga tahun yang lalu. Ardi, Joko, Ikhsan dan Mamat bertemu di hari terakhir Ospek SMA Bhakti Bangsa. Kebetulan, di hari itu mereka berempat datang terlambat dari jadwal yang sudah di tetapkan oleh panitia Ospek. Dan, sebagai konsekuensinya, Ardi, Joko, Ikhsan dan Mamat harus menerima hukuman. “Kenapa kalian sampai telat, hah!?” teriak salah satu Panitia Ospek yang sok galak. “G-g-gue... k-ke-kena m-macet kak...” jawab Mamat gugup. “Terus, lo, rambut poni yang disisir belakang! Kenapa lo bisa sampai telat?” “Hm, kalau gue kesiangan, kak. Alarm hape gue tiba-tiba mat

Aku Numpang Curcol Ya....

Kenalin nama aku tuh hukum. Aku tuh serem lho, kalau kalian berurusan dengan aku, pasti kalian takut. Gimana enggak takut, gara-gara aku, kalian bisa di penjara, bahkan kalian bisa mati. Makanya, jangan coba-coba bermain dengan aku ya.  Eh, eh, tapi aku enggak seseram itu lho kalau di Indonesia. Iya, aku tuh culun banget kalau di Indonesia. Enggak tau ya, kayaknya Indonesia tuh orang-orangnya sudah pakai vaksin buat anti ke aku getoh.. Emang sih setiap ada yang bersentuhan sama aku mereka dapat balasannya. Tapi, mereka selalu bisa lepas dari cengkraman aku. Kenapa ya, aku tuh kalau di Indonesia kayak mati gaya. Apakah aku sehina itu di Indonesia? Ada sih orang Indonesia yang mati karena aku, tapi itu cuman sebatas teroris dan pembunuh-pembunuh saja. Koruptor? Beuh... Aku tuh ya, di negara-negara lain seperti China bisa ngebunuh koruptor lho. Aku berasa sebesar Hulk kalau di luaran sana, tapi di Indonesia aku cuman sebatas semut yang mudah diinjak-injak. Apa Indonesia tuh negara he

Menjelang Piala Dunia: 10 Bek Tengah Terbaik Versi Gue

Enggak terasa pesta akbar sepakbola dunia, Piala Dunia, bakal datang lagi. Enggak tahu kenapa, kalau Piala Dunia berlangsung, acara lain tuh berasa garing. Bagi gue pribadi, sepakbola tuh sudah kayak nulis. Gue bener-bener kecanduan bola sejak tahun 1998 kira-kira. Di era itu, Liga yang paling bagus menurut gue Liga Italia. Nah, berhubung sebentar lagi Piala Dunia, gue mau posting tentang sepakbola dulu. Postingan tentang sepakbola ini gue mulai dari 10 bek tengah paling tangguh versi gue yang baru ngerti bola di era 98-an ya, gue tahu masih ada yang bagus di era-era sebelumnya, tapi gue gak setua itu kelesss.. Oke deh ini dia daftar pemainnya: 1. Paolo Maldini Orang-orang yang lahir di era gue, pasti kenal nih pemain. Legenda kelahiran 26 Juni 1968 (nyontek di wikipedia) ini punya kemampuan komplit jadi bek. Dia bisa main di bek sayap, biasanya kiri, juga bisa jadi bek tengah. Ciri khas Maldini ada di tacklenya yang tanpa kompromi tapi bersih dan elegan. Sekarang mungkin ada Ch

Review Kilat Film Comic 8 dan 4 Tahun Tinggal di Rumah Hantu

Film Indonesia. Jujur sih, gue rada gimanaa gitu kalau ke bioskop ada film Indonesia. Genrenya kalau enggak drama cinta ya horor yang sok-sok horor. Paling cuman 1-2 film Indonesia di bioskop yang layak ditonton, itu pun juga musim-musiman. Nah, karena gue bingung mau nulis apa, gue memutuskan untuk nge-review secara singkat dan enggak padat tentang dua film Indonesia yang terakhir gue tonton dengan do'i . 1. Comic 8 Rada telat sih gue nge-review nih film karena sudah enggak ada lagi di bioskop, tapi gak apa-apa deh daripada enggak sama sekali, siapa tau keluar bajakannya entar, hahai... Sebenernya gue ragu sama nih film. Bakal lucu gak ya komedinya? soalnya, gue belum pernah lihat trailernya. Tapi, si do'i lain cerita, dia pengin banget nonton tuh film. Ya udah, kita nonton dan dompet gue pun mengering dengan pesatnya. Film ini bercerita tentang 8 orang yang punya motif berbeda-beda dalam merampok Bank yang sama. Latar belakang tokoh diceritakan dengan jelas di

Fiksi Komedi: Geng Rantip | Berawal Dari Kantin Sekolah (Bag.1)

Tiba-tiba tatapan cewek bohay itu beralih ke arah ventilasi. Gue kaget dan dengan spontan tingkat tinggi gue langsung turun dari kursi kayu tempat gue berdiri dan berlari ke kantin. Tempat dimana dua sahabat gue, Iwok dan Ajun telah menunggu. Kantin sekolah kami tuh sumpah enak banget, yah namanya juga sekolah elit gitu loh. Lantai kantinnya yang dari keramik bersih dan ruangannya yang gede sampai ada 15 stand makanan jadi jurus tersendiri untuk memikat kami, para siswa dan siswi, untuk makan disana. Gimana dengan jenis makanannya? semua ada! Lo mau nasi goreng, bakso, mie ayam, roti buaya, semua ada! Cuman ya itu, yang jualannya ibu-ibu semua. Bahkan, ada yang udah nenek-nenek, jualan surabi! Sebagai lelaki sejati, gue sih pengen yang jaga tuh SPG rok mini, but oke-lah yang penting ada kantin. Setelah sampai di kantin yang cat temboknya berwarna abu-abu itu, gue ngeliat Iwok sama Ajun lagi enjoy menikmati makanan dan minumannya masing-masing di sebuah kursi kayu panjang yang