Yup akhirnya posting lagi setelah hari-hari kemarin gue berkutat dengan aktivitas yang melelahkan; makan, tidur, ngupil, makan, tidur, ngupil. Dinihari tadi, para penggemar sepakbola apalagi fans chelsea sama muenchen pasti nonton pertandingan Liga Champions kan? gue pribadi sih pilih Chelsea. Kenapa? soalnya sarung bantal gue itu gambar logo Chelsea, gue gak tau kenapa nyokap pilihin sarung bantal itu, padahal kan gue milanisti. Sumpah pertandingan semalam dramatis banget, bahkan itu final menurut gue jauh lebih seru daripada nonton film Rumah Hantu Pasar Malam. Tapi, percaya atau tidak, drama-drama yang tersaji di partai itu juga cocok bagi galauers. Apa aja itu?
1. Sekuat-kuat kita bertahan untuk melupakannya, pasti akan teringat juga.
Ya, partai Chelsea vs Muenchen adalah partai yang memainkan kultur sepakbola bertahan yang diperagakan Chelsea dan sepakbola menyerang di Muenchen. Terjadi pertarungan alot, chelsea terus di gempur habis-habisan sama Muenchen hampir sepanjang pertandingan dan Chelsea hanya mengandalkan serangan balik. Tapi sekuat apa pun Chelsea bertahan, akhirnya di menit-83 atau 7 menit sebelum bubaran di waktu normal, Muenchen berhasil mencetak gol juga ke gawang Chelsea. Kasus itu seperti jiwa galau yang baru patah hati. Sekuat apapun kita berusaha untuk melupakan dia, suatu hari pasti akan teringat lagi. Mungkin setelah itu kita mendapatkan penggantinya, tapi bayang-bayang dia terkadang selalu berenang di pikiran kita. Dan akhirnya yang hanya bisa kita lakukan adalah melakukan serangan balik dengan cara membuang segala pemberian dia dan terus mencari pengganti yang pas untuk mengubur segala kenangan bersama dia.
2. Jangan takabur, dia belum tentu milik kita.
Setelah unggul 1-0 di menit ke-83, Pelatih muenchen memasukkan Van Buyten dan mengeluarkan Thomas Mueller (pencetak gol) dengan maksud ingin mempertahankan keunggulan. Tapi hal itu menjadi sangat fatal karena Drogba berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Itu menandakan, dalam sepakbola, kita jangan meremehkan lawan hingga peluit akhir dibunyikan. Itu sama seperti cinta. Kita memang selalu sama-sama dengan dia, jalan bareng sama dia terus telpon-telponan sama dia. Tapi apakah kita tau dia yang akhirnya akan menjadi cinta terakhir kita yang akan menemani kita hingga akhir hayat? apakah dia juga mencintai kita tulus seperti kita mencintai dia? belum tentu. Walaupun sekarang kita punya pacar, belum tentu pacar kita itu setia kepada kita. So, sama seperti sepakbola, selama janur kuning belum melengkung pacar kita itu cuman orang yang baru ngontrak di hati kita belum membelinya.
3. Kesempatan terbaik belum tentu menentukan hasil terbaik.
Di partai Muenchen vs Chelsea, setelah skor menjadi 1-1 akhirnya pertandingan memasuki babak tambahan waktu 2 x 15 menit. Muenchen terus menggempur pertahanan Chelsea sama seperti babak-babak sebelumnya. Akhirnya upaya Muenchen berbuah hasil, Ribery dijatuhkan Drogba di kotak terlarang dan Pinalti untuk Muenchen. Sayang, Robben sebagai penendang gagal menaklukkan Cech dan skor tetap 1-1 hingga duel adu pinalti. Ini sama seperti orang yang baru patah hati. Mungkin kita punya saat-saat kesempatan terbaik untuk melupakannya, seperti punya pacar lagi. Tapi terkadang, hal itu hanya semakin membuat kita sakit. Kenapa? karena cinta kita berikutnya itu terlalu cepat dan seperti ada perbedaan yang tipis antara mencintai kekasih yang baru atau hanya sebagai pelampiasan. Ya, patah hati itu akan membutuhkan waktu yang bervariasi sampai kita yakin hati kita telah siap untuk berlabuh ke hati yang lain. Jangan terlalu di paksakan untuk mencari pengganti dia.
4. Kegagalan Pertama itu Bukan Akhir Segalanya.
Memasuki adu penalti, penendang pertama Chelsea, Juan Mata gagal! Tapi, apakah itu akan menjadi akhir yang buruk buat Chelsea? tidak. Sama seperti cinta, kegagalan pertama kita dalam melakoni debut mencintai dan dicintai itu juga bukan akhir segalanya. Setelah kegagalan itu pasti kita akan memasuki fase galau, tapi percayalah, selalu ada kesempatan untuk bangkit.
5. Awal yang indah belum tentu berakhir manis
Kebalikan dari Chelsea, tiga penendang pinalti pertama Muenchen semua berhasil, saat itu skor menjadi 3-2 untuk Muenchen. Sepertinya Chelsea akan kalah. Namun dua algojo terakhir Muenchen gagal, tengangan Olic berhasil ditepis penjaga gawang Chelsea dan Schweinsteiger membentur tiang gawang. Sementara dua penendang terakhir Chelsea masuk, skor akhir 3-4 untuk Chelsea. Ya, itu menandakan bahwa awal yang manis itu belum tentu berakhir bahagia. Itu juga konsep dalam bercinta. Semanis apapun kenangan kita bersama dia, tapi tetap saja itu belum tentu akan berakhir manis juga. Fase manisnya cinta selalu berada di awal, tapi seiring berjalannya waktu, terkadang cinta itu akan menusuk kita dan memeras hati kita sehingga air mata akan jatuh setetes demi setetes.
Nah itulah dia konsep Pertandingan final Liga Champions antara Bayern Muenchen vs Chelsea dinihari tadi. Drama dalam sepakbola itu bisa masuk ke segala aspek termasuk cinta. Itulah kenapa bermain sepakbola itu sebenarnya butuh kecintaan yang full. Semoga para pemain timnas kita mengerti betapa pentingnya mencintai bermain sepakbola saat membela timnas. Karena sesungguhnya, kekuatan cinta itu akan mengeluarkan seluruh potensi diri kita.
oyeaa... pertamaxxx
ReplyDeletetapi sumpeh, aku nggak ngerti yg beginian :(
memang tahunnya Chelsea, mereka mengakhiri musim yg berat dgn hebat
ReplyDeleteahh lebay lu ah,nyamain bola ama galau wkwkwk
ReplyDeletesedih banget alias nangis bombay karena munchen kalah,padahal prediksi dimana2 Munchen bakal menang apa lagi pas adu Pinalti secara kiper'a Noer,tapi itulah bola yang bentuknya bundar semua bisa terjadi
ReplyDeletesalut buat Di Matteo bukan untuk Chelsea atau pun Abramovic
yaelah segitunya mas febi...
ReplyDeleteckckckkcckk...
tp semuanya bener kok..
aq setuju...
:)
bruakakka, bisa bisa aja sampai dijadikan filosofi. :P
ReplyDeletewaw, dibuat alur yang keren ceritanya, hem ane sempat tegang tadi subuh nonton nya, walau gak ada jagoanku sih tapi seru lihatnya, nasibnya kayak si MU yang dah mau ngambil piala malah di rebut oleh City, nah itu juga dialami Munchen,, wkwkwkwk
ReplyDeleteoya...
ReplyDeletesampai lupa...
selamat ya buat the blues...
;)
kalian tim london pertama...
berikutnya gooners....
makasih.... go the blues....
Delete:P
apa hubungannya bola dengan galau ea..sesuatu kwkwkww... bola itu bulat ada yg menang ada yang kalah.. ada kopi ada rokok.. yang penting minumnya teh botol sosro ..pelatih chelsea hebat dimatteo sama kayak mancini :D
ReplyDeleteDramatis bener tu pertandingan..
ReplyDeleteTapi yang penting chelsea juara..
I lope yo , chelsea !!
aah itu mah lu nya aja yang lagi galau... hueheehhe..
ReplyDeletetapi sih gue seneng banget Chelsea akhirnya juara Champion juga.. Ga nyangka banget, apalagi Chelsea dulunya sempet mau bangkrut... ^^
VIVA CHELSEA!!!!!!!!!
waaah....
Deleteaq iri banget....
:P
hahahaa...raja galau biseee aje..:D
ReplyDeletesayangnye kemaren kagak nonton mereka tanding, bukan berarti gue galau ye :p
postingan terkreatif yang pernah saya baca.. wkwkwkkwk,,
ReplyDeletekeren. selamat untuk chelsea.
milan musim ini raih tropi aja apa bang? #ehhmaap#salahfokus.. :D
analogi yang bagus, prok prok prok, tepuk tangan berdiri salut sama tulisanmu bang :D
ReplyDeleteGua kaga ngikutin bola, tapi hebat banget lu Feb, bisa menarik pelajaran hidup dari sepakbola, hahaha...
ReplyDeleteCk... Ck.... Ck... Gini neh yang Ayas suka dari Elu Feb, Pintel Banget kalo Nyari-nyari Filosofi suatu peristiwa.... MANTAAAAAFF BANGEEEET deh!!!
ReplyDelete^_^
aduh ga ngerti bola-bolaan huehehehehe.
ReplyDeleteah masak sih...??
Deletepasti boong...
:P
nomor 5 setuju aja
ReplyDeletebener bnget. tpi yg lbih sakit klo serius nembak dia,tpi dia hnya anggap itu cuma bercanda. #jleb
ReplyDelete