Film Indonesia. Jujur sih, gue rada gimanaa gitu kalau ke bioskop ada film Indonesia. Genrenya kalau enggak drama cinta ya horor yang sok-sok horor. Paling cuman 1-2 film Indonesia di bioskop yang layak ditonton, itu pun juga musim-musiman. Nah, karena gue bingung mau nulis apa, gue memutuskan untuk nge-review secara singkat dan enggak padat tentang dua film Indonesia yang terakhir gue tonton dengan do'i.
1. Comic 8
Rada telat sih gue nge-review nih film karena sudah enggak ada lagi di bioskop, tapi gak apa-apa deh daripada enggak sama sekali, siapa tau keluar bajakannya entar, hahai... Sebenernya gue ragu sama nih film. Bakal lucu gak ya komedinya? soalnya, gue belum pernah lihat trailernya. Tapi, si do'i lain cerita, dia pengin banget nonton tuh film. Ya udah, kita nonton dan dompet gue pun mengering dengan pesatnya. Film ini bercerita tentang 8 orang yang punya motif berbeda-beda dalam merampok Bank yang sama. Latar belakang tokoh diceritakan dengan jelas di film ini. Kalau menurut gue sih, lawakannya lucu abis, seluruh penonton di bioskop ketawa. Adegan action-nya, secara mengejutkan, ternyata bagus juga. Apalagi sound sama efek-efeknya kelihatan enggak murahan. Dari segi cerita? jempol. Kita disuguhkan dengan alur mundur-maju-mundur yang mantap. Kelihatan banget kalau pembuatan skrip nih film pasti dipikirkan matang-matang. Bisa dipastikan, akhir dari ceritanya gue jamin banyak yang enggak nyangka. Semua serba kejutan di film ini. Bocoran nih, perampok itu bukanlah perampok. Lalu siapa mereka? Download aja entar bajakannya kalau ada, haha... Yang jelas, ini recomended baget buat yang pengin nonton film komedi di balut action.
Nilai Keseluruhan: 9 / 10
2. 4 Tahun Tinggal di Rumah Hantu
Ceritanya berasal dari novel best seller dengan judul yang sama (Ya iyalahh....). Gue langsung mikir, "Wah kayaknya bagus nih, novel best seller gitu loh!". Ekspektasi gue pun mendadak besar setelah mendapatkan fakta itu. Maklum, abis film JELANGKUNG yang awal banget dulu, gue belum pernah nonton film horor Indonesia yang buat gue takut ke WC lagi. Jujur, gara-gara film Jelangkung, gue kadang kalau keramas suka ngelihat ke atap. Iya, hantu anak kecil di film itu yang suka ada di atap, ngebuat gue parno dulu. Nah, apakah film ini berhasil ngebuat gue parno kayak film Jelangkung tersebut? jawabannya adalah TIDAK. Sangat disayangkan.
Walaupun gue belum pernah baca novelnya, gue cukup ngerti kenapa tuh novel jadi best seller karena dari segi ceritanya emang sebenernya bagus sih. Tapi, gue enggak tahu, apakah karena terburu-buru atau kurang dana, eksekusi film-nya terlihat enggak optimal. Gue sempat enggak habis pikir, kok novel best seller dikerjain dengan sembarangan gitu. Ini penulisnya dilibatin apa enggak gue sih gak tau. Sumpah, yang bikin gue eneg di film ini adalah sound-nya. Musiknya kebanyakan sampai-sampai ada conversation yang enggak kedengeran. Ada hantu ataupun enggak ada hantu musiknya selalu JREEENGGG!, itu untuk apa! Belum lagi ada efek-efek ala sinetron laga Indosiar, puncaknya efek lantai retak yang culun abis. Untuk make-up hantunya, oke-lah lumayan. Untuk efek kejutnya, lumayan-lah. Nah, menurut gue sih, bagi yang suka horor, gue enggak merekomendasikan film ini untuk ditonton. Tapi, ini cuman penilaian gue aja kok, yang penasaran silahkan nonton.
Nilai Keseluruhan: 4 / 10
Apa pun penilaian gue untuk kedua film tersebut, gue ingatkan lagi cuman penilaian dari diri gue pribadi sendiri. Gue enggak memaksa untuk nonton atau enggak. Dukung terus dunia perfilm-an Indonesia!
sumpah gue gak habis pikir pas akhiran film comic 8 mas. asli keren banget -__-
ReplyDeleteHahaha,, sama, alur maju mundur yang kereenn.. salut sama alurnya.. :D
DeleteTapi ada beberapa teman gue yang bilang kalau film ini biasa aja. Humornya garing.... Jadi bingung dah, antara mau nonton atau nggak... :D
ReplyDeleteYayaya, emang selera humor setiap orang beda-beda brooo, ikuti kata hati aja kalo mau nonton.. haha..
Delete