Skip to main content

FTV, Film Para Remaja?

Beningkan foto di samping, tapi gue bukan ingin membahas tuh cewek abis-abisan. Tapi gue akan mengulas mengenai ftv yang marak di dua stasiun televisi kita. Jujur gue agak doyan nonton film ginian, tapi itu semata-mata gak ada acara yang bagus lagi trus lagi gak ada kerjaan *ngeles*. Sekarang ini adalah jaman percintaan dan termehek-mehekan. Jatuh cinta, trus putus, jatuh cinta lagi putus lagi. 

Para remaja kayak gueh ini joga merupakan ladang manis buat para produser dan sutradara film. Terbukti, sekarang kita bisa liat ftv di jam sepuluhan sama jam satuan dengan pemain dan cerita yang beda-beda. Gueh, secarah anak muda geto loh, kadang nonton juga. Tapi sedikit kecewa kalo yang diputer dah gue tonton. Tapi jujur gue milih-milih juga siapa yang main, kayak bintang cewek disamping itu, gue selalu nonton, wahaha.. Secara cakep bangget getoh loh.

Okeh dengan pengalaman gue nonton tuh ftv, gue mendapatkan beberapa ciri-ciri yang selalu ada di ftv, cekidot.

1. Dari benci jadi cinta
Untuk yang satu ini gak bisa dipungkiri film AADC-lah pelopornya. Kira-kira gini nih dialognya:
Si cewek: "Apa sih mau lo nabrak gue gitu?"
Si cowok: "Heh, lo duluan yang nabrak gue, lo tuh jalan gak liat-liat!"
Ujung-ujungnya gini:
Si Cewek: "Aku sayang banget sama kamu, aku gak mau jauh dari kamu."
Si cowok: "Aku juga sayang banget sama kamu."
Benci jadi cinta, strategi pasar yang pasaran banget tapi kenyataannya sukses buat orang termehek-mehek ambil tisu trus crooot, ingus keluar.

2. Cinta antara si miskin dan si kaya.
Si miskin dan si kaya ala dongeng merupakan cerita yang gak ketinggalan di serial ftv ini. Unsur ini memperkuat cerita dan mempertegas bahwa gak ada yang gak mungkin di dunia selama masih ada cinta. Beh, dalem, makan tuh cinta!

3. Happy Ending sambil pelukan
Ending yang menggembirakan selalu menjadi akhir dari cerita meskipun ada beberapa film yang ujungnya gantung. Trus pelukan, senyum-senyum sambil nunjukin muka sok imoet.

FTV, apakah anda para remaja gemar nonton film seperti itu? Atau najis? Atau sok muna gak mau nonton?

Comments

  1. hehee, lha bisanya memang gitu :P

    kita butuh kreativitas, kalo saya lebih suka film dari hollywood, terutama yg action :)

    ReplyDelete
  2. jangankan aku kak, nenek aku aja suka ikutan nonton ftv bareng sama aku-___-

    ReplyDelete
  3. Wah-wah memang neh ternyata ada juga ngulas tentang FTV, he,,he,, tapi betul neh! Awal dari benci jadi cinta! Pura-pura cuek eh malah kesandung dalam pelukan, wkwkwkwk

    ReplyDelete
  4. Satu lagi, temanya selalu cinta... Jarang banget yang temanya bukan cinta... Terakhir kali gue nonton - itu di Trans - FTVnya itu bercerita tentang guru... Plus FTV/serial Oh Ternyata... Idenya keren.... Temanya horror...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengenang Kera Sakti (Journey To The West)

Seekor kera, terpuruk terpenjara dalam gua.. Di gunung tinggi sunyi tempat hukuman para dewa.. Bertindak sesuka hati loncat kesana-kesini.. Hiraukan semua masalah dimuka bumi ini.. Gak, gue bukan lagi buat puisi. Sobat masih inget gak itu penggalan dari lirik lagu apa? Yup, itu adalah lirik dari film yang dulu setiap sore gue tunggu kehadirannya di indosiar. Setelah era ksatria baja hitam RX, banyak banget film anak-anak bermunculan kayak ninja jiraiya dan kawan-kawan. Tapi setelah itu, setelah gue beranjak SMP, gak ada lagi film yang bener-bener membuat booming dunia anak-anak. Memang masih ada beberapa film sih, tapi tema film anak-anak yang gitu-gitu aja membuat kami, rombongan anak-anak SMP dan sederajat, berasa mengalami kebosanan tontonan dan mengakibatkan kami lebih memilih baca komik. Sampai tiba pada saat film kera sakti (Journey to the west) muncul ke dunia pertipian Indonesia. Inilah saat-saat gairah menonton tipi kembali muncul.  Foto 1. Inilah dia keluarga kecil SunG

Balada Perut Mules

Warning: Postingan ini akan merusak selera makan anda. Yang lagi makan sebaiknya di stop dulu. Terimakasih. Akhir-akhir ini gue dilanda lagau (baca: galau). Bukan karena cinta, bukan juga karena gue tidak kunjung mendapatkan gelar S1, tapi gue galau karena kondisi perut gue yang gak enak banget. Gue gak tau kenapa ini terjadi. Gue ngerasa ada angin yang muter-muter di perut gue dan gue merasa ada "sesuatu" yang minta dikeluarin dari bokong gue. Sesuatu itu adalah.... ah, di skip aja, kalau gue kasih tau bentuknya gimana, wananya apa, lembek apa keras, ntar para pembaca jadi pada muntah di depan monitor. Melihat ketidakberesan itu, besoknya gue langsung konsultasi sama nyokap. Disaat-saat seperti ini nyokap memang tempat yang pas buat mengadu. "Mah, perut Feby kok mules gini ya, gak enak banget." "Owh, sama dek, mamah sama papah juga gitu, lagi musim." "Lho, memang ada ya musim perut mules gini, Mah?" "Ya ada lah. Mungk

Mau Promo Buku Pertama Ah....

Di postingan kali ini gue mau share buku pertama gue bersama Riyan Hasanin . Bukunya secara garis besar bercerita tentang cinta dan persahabatan mahasiswa yang ngekos atau secara genre bukunya adalah komedi romance (emang ada genre kayak itu!). Gue sama Riyan mengerjakan naskah buku ini udah dari tahun kemarin, tapi karena kendala ruang dan waktu (sekarang juga masih sebenarnya), jadinya kita pending dan baru bisa di realisasikan sekarang. Cover bukunya kira-kira seperti ini:   Ya, buku kita diterbitkan melalui penerbit self publishing, LeutikaPrio. Semoga kedepannya kita bisa ke penerbit konvensional. Bukunya total ada 203 halaman yang terdiri dari 10 Bab. Yang berminat beli bisa lihat infonya dan pesan di web LeutikaPrio langsung DISINI atau lewat sms ke LeutikaPrio: 0821 38 388 988, sms aja judul sama nama penulisnya. Selain itu, pemesanan bisa juga lewat twitter @radiokonyol . Kalau mau pesan lewat gue juga bisa. Kontak aja twitter gue, FB gue, YM (foktarista), via E