Skip to main content

Para Penggemar Film, ke Bioskop atau Download?

Banyak yang kecewa akan berkurangnya jatah film mancanegara di bioskop. Ada sih tapi yang dah lama baru deh keluar, hal itu sangat membuat para pengunjung kecewa karena kualitas film Indonesia yang bagus sekarang ini bisa dihitung dengan jari. Keadaan itu banyak dimanfaatkan para pengembang web dan blog untuk menyediakan link download film gratis, salah satu peminatnya adalah gue.

Bukannya mendukung pembajakkan, tapi gue lebih milih nonton film mancanegara. Paling cuma beberapa film Indonesia yang gue tonton kayak Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Alangkah lucunya negeri ini dan mak pengen naik haji, yang lainnya nonton aje di Tipi. Gue gak tau, kenapa ya sekarang banyak genre horror berbau porno, menurut gue nih genre plin-plan, kalo mau di bilang horor kok ada unsur pornografinya demikian sebaliknya. Beda sama Jepang yang fokus dengan satu genre, kayak film the eye, full horor, kalo mau nge-bokep ya mereka full bokep. Jujur jujuran nih gue sebagai cowok seneng juga yang buka-bukaan gitu, tapi kalo untuk perfilman Indonesia kayaknya genre horror porno ini gak pantes. Apalagi desas desusnya ntar ada lagi artis porno Jepang main di film Indonesia, Sora Aoi, Beh!! Ajib kuadrat (kalo kata bokepers).

So, jadi gue lebih seneng download, kualitas juga ketahuan, untungnya gue pake LED 18,5'' jadi nonton lumayan pol. Sekarang banyak juga blogger lokal yang nyediain link download ini, kayak gue yang setia download di cinema3satu, sebenernya gue juga pengen bikin blog download gitu tapi sayang gue pake modem. Ni beberapa pendapat dari temen gue setelah gue tanya enakan download apa nonton bioskop.

Ozora: "Enakan download lah!"

Arif: "Gak enak dua-duanya, enakan minta!"

Andri: "Enakan minta lah."

Tigor: "Enak dua-duanya, kalo gak ada di bioskop ya download."

Oke walaupun ada jawaban yang menyimpang yaitu minta *keliatan banget gak modal*, udah jelas mayoritas masyarakat kita pengen yang murah apalagi gratis. Ni jadi PR para sineas kita untuk menghasilkan film berkualitas, biar kita gak selamanya di jejelin film hantu bertetek-tetekan atau hantu berpaha-pahaan. Gimana dengan kalian kawan, download aja atau pergi ke bioskop? Semua tergantung selera anda.

Comments

  1. hihihi,,,, aku juga lebih suka minta...

    aku masuk kategori yang nggak jelas yah?
    hihihi

    ReplyDelete
  2. aq nonton film di bioskop biasanya filmnya yang thrillernya mantabh dan banyak diomongin orang, kalo gak sempet nonton dan bioskop udah gak muter ya download....
    tp untuk film indonesia saya pasti sempatkan nonton di bioskop, itung-itung memajukan perfilman indonesia....
    kalo filmnya gak mutu kayak setan-setan gak jelas, mending gak usah nonton.... :P

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengenang Kera Sakti (Journey To The West)

Seekor kera, terpuruk terpenjara dalam gua.. Di gunung tinggi sunyi tempat hukuman para dewa.. Bertindak sesuka hati loncat kesana-kesini.. Hiraukan semua masalah dimuka bumi ini.. Gak, gue bukan lagi buat puisi. Sobat masih inget gak itu penggalan dari lirik lagu apa? Yup, itu adalah lirik dari film yang dulu setiap sore gue tunggu kehadirannya di indosiar. Setelah era ksatria baja hitam RX, banyak banget film anak-anak bermunculan kayak ninja jiraiya dan kawan-kawan. Tapi setelah itu, setelah gue beranjak SMP, gak ada lagi film yang bener-bener membuat booming dunia anak-anak. Memang masih ada beberapa film sih, tapi tema film anak-anak yang gitu-gitu aja membuat kami, rombongan anak-anak SMP dan sederajat, berasa mengalami kebosanan tontonan dan mengakibatkan kami lebih memilih baca komik. Sampai tiba pada saat film kera sakti (Journey to the west) muncul ke dunia pertipian Indonesia. Inilah saat-saat gairah menonton tipi kembali muncul.  Foto 1. Inilah dia keluarga kecil SunG

Balada Perut Mules

Warning: Postingan ini akan merusak selera makan anda. Yang lagi makan sebaiknya di stop dulu. Terimakasih. Akhir-akhir ini gue dilanda lagau (baca: galau). Bukan karena cinta, bukan juga karena gue tidak kunjung mendapatkan gelar S1, tapi gue galau karena kondisi perut gue yang gak enak banget. Gue gak tau kenapa ini terjadi. Gue ngerasa ada angin yang muter-muter di perut gue dan gue merasa ada "sesuatu" yang minta dikeluarin dari bokong gue. Sesuatu itu adalah.... ah, di skip aja, kalau gue kasih tau bentuknya gimana, wananya apa, lembek apa keras, ntar para pembaca jadi pada muntah di depan monitor. Melihat ketidakberesan itu, besoknya gue langsung konsultasi sama nyokap. Disaat-saat seperti ini nyokap memang tempat yang pas buat mengadu. "Mah, perut Feby kok mules gini ya, gak enak banget." "Owh, sama dek, mamah sama papah juga gitu, lagi musim." "Lho, memang ada ya musim perut mules gini, Mah?" "Ya ada lah. Mungk

Mau Promo Buku Pertama Ah....

Di postingan kali ini gue mau share buku pertama gue bersama Riyan Hasanin . Bukunya secara garis besar bercerita tentang cinta dan persahabatan mahasiswa yang ngekos atau secara genre bukunya adalah komedi romance (emang ada genre kayak itu!). Gue sama Riyan mengerjakan naskah buku ini udah dari tahun kemarin, tapi karena kendala ruang dan waktu (sekarang juga masih sebenarnya), jadinya kita pending dan baru bisa di realisasikan sekarang. Cover bukunya kira-kira seperti ini:   Ya, buku kita diterbitkan melalui penerbit self publishing, LeutikaPrio. Semoga kedepannya kita bisa ke penerbit konvensional. Bukunya total ada 203 halaman yang terdiri dari 10 Bab. Yang berminat beli bisa lihat infonya dan pesan di web LeutikaPrio langsung DISINI atau lewat sms ke LeutikaPrio: 0821 38 388 988, sms aja judul sama nama penulisnya. Selain itu, pemesanan bisa juga lewat twitter @radiokonyol . Kalau mau pesan lewat gue juga bisa. Kontak aja twitter gue, FB gue, YM (foktarista), via E