Malem minggu daripada nggak ada manfaatnya untuk orang, gue memutuskan untuk nulis yang bermanfaat di blog aja. Karena ada beberapa orang yang minta gue memperbanyak tips untuk nulis sinopsis / Ide Cerita untuk FTV yang 2 halaman, gue memutuskan untuk mengangkat tema Rumus 6 Paragraf. Inget ya, ini nggak baku harus gini dan sifatnya hanya untuk mempermudah aja dalam merapihkan tulisan sinopsis kita. Untuk 2 halaman sendiri, sebenarnya bervariasi, ada yang nulisnya 7 paragraf, 8 paragraf bahkan ada 9 paragraf. Nah, untuk pemula, kayak gue juga, rumus 6 paragraf ini paling mudah diterapin biar kita enak menata antar paragraf dan lebih fokus apa fungsi per paragrafnya. Gimana sih contoh 2 halaman 6 paragraf? Nah, kebetulan sinopsis gue ada yang baru di terima lagi satu dan memakai rumus ini, bisa di lihat di bawah:
Paragraf 1&2: Pada 2 paragraf pertama ini, tokoh, latar belakang tokoh; baik itu profesi, kejadian sebab akibat seperti contohnya 'si A membenci si B karena bla bla bla..,' harus sudah tersampaikan dengan jelas. Untuk tokoh, biasanya hanya beberapa aja yang nongol di 2 paragraf pertama ini, tapi gak menutup kemungkinan semua tokoh sudah ada di paragraf 1 dan 2. Tips dari gue, di paragraf pertama carilah pertemuan-pertemuan antar tokoh yang unik. Di paragraf kedua, perkenalkan satu tokoh atau lebih lagi biar memperkuat konflik di paragraf pertama. Misal, inti di paragraf pertama: Deni membenci Ines karena Ines sudah ngerusak motor kesayangannya. Nah, di paragraf keduanya, Deni curhat sama pacarnya, Sisil, tentang masalahnya sama Ines itu. Gara-gara itu, Sisil juga jadi benci sama Ines. Jadi, ada perkenalan tokoh Sisil di paragraf kedua. Adanya tokoh lain di paragraf kedua itu, mempermudah kita untuk lebih menguatkan konflik dan menambah konflik-konflik baru.
Paragraf 3&4: Paragraf pertengahan ini mesti lebih berliku lagi konfliknya. Inget lho, paragraf pertengahan tuh paragraf krusial. Ini paragraf dimana cerita kita di nilai kuat apa nggak konfliknya. Persilangan-persilangan konflik harus sudah ada di paragraf 3 sama 4 ini. Nah, saran gue sih di paragraf 3 atau 4 ini, si tokoh yang tadinya saling membenci (misalnya konfliknya seperti ini), harus sudah mulai baikan dan saling memendam rasa suka gitu. Jadi, pembacanya jangan di bawa tegang terus ya, emosinya harus diperhatikan kapan meninggi dan menurunnya.
Paragraf 5&6: Paragraf ending. Kita harus sudah mulai memikirkan penyelesaian konflik di paragraf ke-5. Inget, 2 paragraf terakhir adalah paragraf ending. Misal kita nulis ada 7 paragraf, nah paragraf 6 sama 7 adalah endingnya. Biasanya, di paragraf 5 tuh masih ada percikan-percikan konflik yang harus diselesaikan jalan keluarnya gimana, ini wajib. Biasanya, si tokoh yang tadinya sudah mulai sama-sama suka, di paragraf sebelumnya (paragraf 4) saling membenci lagi karena satu dan lain hal. Nah, tugas paragraf 5 ini adalah gimana caranya agar kedua tokoh itu baikan lagi atau biasanya kejahatan antagonis yang terbongkar. Setelah itu, tinggal penyelesaian di paragraf 6 deh. Terserah mau gimana menentukan endingnya di paragraf 6 itu kreasi si penulis.
Yup, kira-kira begitulah kalau kita di suruh nulis sinopsis 2 halaman dengan rumus 6 paragraf. Kenapa 6 paragraf? biar gampang aja membagi mana awal, pertengahan dan endingnya. Gue nulis ini hanya untuk membantu, bukan untuk menggurui karena gue pun masih newbie di dunia penulisan ide cerita ini. Sekali lagi, tips ini nggak menjamin sinopsis di-acc ya... Soalnya, yang buat sinopsis di acc ya tulisan dan kreasi kita sendiri dan campur tangan Tuhan yang maha esa. Selama kita berusaha, yakin deh do'a kita pasti terkabul. Tetap semangat!!
Untuk temen-temen yang mau ngirim sinopsisnya, bisa melalui Puguh P.S Admaja, atau lewat Iyas Maldas. Kalau ada yang mau di tanya-tanya ke gue, monggo bisa lewat facebook gue atau twitter gue yak.
Untuk temen-temen yang mau ngirim sinopsisnya, bisa melalui Puguh P.S Admaja, atau lewat Iyas Maldas. Kalau ada yang mau di tanya-tanya ke gue, monggo bisa lewat facebook gue atau twitter gue yak.
Widihhh diterima lagi? Mantep banget, bang!
ReplyDeleteKalo pak Puguh udah pernah kirim ke beliau, nah kalau pak Iyas ini spesialisasi sinopsis apa ya? :D
Coba tanya langsung aja ke facebooknya,, :D
ReplyDeletemanteppp nih dapet konsepnya, tapi ya gitulah suka nemu jalan buntu utk akhir ceritanya hahaaa
ReplyDeleteYoi, emang gitu, tapi kalo misalnya nemu jalan buntu sih tanya aja sama warga sekitar,, hihihihi
DeleteKurang paham sih sama yg beginian, tapi boleh juga nih dipelajarin. Mampir balik yuk, gan ^^
ReplyDeletewah ane ga bisa bikin cerita, dan ga pernah punya niat jadi penulis,
ReplyDeletetapi bolehlah buat nmbah pengetahuan, thanks sob, :D
salam kenal,salam blogger, keep blogwalking, :))
Wah keren. Gue paling nggak bisa bikin sinopsis. Makasih Feb \:D/
ReplyDeleteBy the way, buku yang ngebahas kayak gini judulnya apa ya yang bagus?
Wah kurang tau gw juga buku apa.. :D
DeleteIni lo dapet belajar gini dari mana feb? gue juga lagi pengin belajar niih. \:D/
DeleteOtodidak campur ngasal,, wkwkwk..
DeleteAsyiiiik, berbagi ilmu. Terima kasih, ya :)
ReplyDeleteSama-sama Bu.. hihihii
DeleteHmm.... Tapi tergantung font nya juga kan. Kalo gue udah bisa bikin model gini, kadang bisa juga lho jadi bablas 3-4 halaman. Hahaha
ReplyDeleteFont calibri atau TNR aja point 12 biasa, jangan sampe bablas dong, kan itu gunanya penulis ide cerita. Kita harus bisa ngukur tulisan dengan jumlah halaman yg diinginkan pihak TV. :D
Deletebs kirimin alamat imel pak puguhnya????
ReplyDeletemakasih....
Kontak gw via twitter ya, entar di kasih tau emailnya lewat DM Twitter. :)
Delete