Skip to main content

Posts

Saran Gue, Indonesia Harus Menambah Menteri....

Mungkin udah banyak ya sahabat blogger yang nulis tema sama kayak gini. Ini adalah postingan iseng, sebenernya gue sekarang lagi edit proyek naskah gak jelas gue, tapi karena lagi bete gue nulis aja disini. Waktu kita kecil, kalau ditanya orang tua mau jadi apa, pasti mayoritas jawabannya adalah kalau gak Dokter ya Presiden. Nah, kali ini gue akan mencoba menyampaikan opini gue untuk Pak Presiden dan untuk para pembaca blog gue ini siapa tau pembaca blog gue ada yang jadi Presiden ntar. Gue akan menyarankan agar Presiden menambah jumlah menterinya. Dan ini dia menteri-menteri yang seharusnya ada menurut gue: 1. Menteri Kegalauan. Tujuan gue menyarankan dibuatnya menteri kegalauan ini adalah untuk mengurangi tingkat kegalauan masyarakat Indonesia. Setelah gue memikirkan, menimbang dan menerawang. Akhirnya Mentri kegalauan jatuh kepada..... Syahrini Yap, tepat sekali. Gue memilih Syahrini karena do'i sudah terbiasa dengan yang namanya galau. Buktinya kemarin waktu ditinggal Ana

Komentator Terbaik Di Lima Postingan Terakhir (2)

Akhirnya kita tiba lagi di postingan komentator terbaik di lima postingan terakhir. Ini adalah edisi kedua yang gue posting. Tapi sebelumnya gue mau curhat sedikit kalo sebelum nulis ini gue tuh lari pagi dengan keadaan bagian bawah sepatu yang lepas ditambah lagi gue di gonggongin anjing yang tingginya sepinggang gue, itu anjing atau siluman gue gak tau. Balik ke topik. Di edisi komentator kedua kali ini gue akan memperkenalkan kategori baru yaitu pertamax alias komentator pertama. Jujur kali ini gue bingung banget milih yang mana yang bagus karena komentator blog gue semakin kritis, rada error dan okeh-okeh, jadi gue agak-agak bimbang. Maklumlah cuma ada gue jurinya, gak ditemani Anang, Syahrini, Ahmad Dhani, Melly Goeslaw dan lain-lain. Jadi yaaaa... yang gak masuk tolong jangan lemparin botol api ke kaca jendela rumah gue kayak di film AADC itu yaw. Oke deh, gak perlu ngomong panjang lebar lagi, ini dia para pemenangnya: 1. Postingan Malam Minggu, Ketidakadilan Para Jomblo 2.

Malam Minggu, Ketidakadilan Para Jomblo

Sumber gambar dari google. Warning: Postingan ini bisa membuat anda galau. Segera tinggalkan postingan ini bila tidak ingin dilanda galau. Malam minggu lagi, ngenes lagi. Mungkin itu adalah pikiran para fakir asmara, tuna jomblo, jomblonista, atau apa pun itu namanya. Malam minggu itu selalu diidentikan dengan mereka yang belum punya pacar. Mereka, para jomblo, itu akan mendadak pucat, kekurangan darah dan sesak nafas, ketika dia melihat hari yang ternyata sudah hari sabtu. Para jomblo itu pasti pernah ngiri sama orang-orang yang jalan berpasang-pasangan. Mereka ngiri kalo ada liat pasangan cewek cowok suap-suapan es krim terus es krimnya belepotan di bibir terus es krim yang belepotan itu dibersihin pasangannya pake tisu. Walaupun terlihat tidak mempermasalahkan status jomblonya, tapi para jomblo ini selalu berharap dan berharap. Mereka terus menanti akan ada cinta yang datang menghampiri mereka. Pada akhirnya para jomblo ini akan merasakan sebuah ketidakadilan saat malam minggu

Kesalahan-Kesalahan Konyol

Setiap manusia di muka bumi ini pasti pernah punya kesalahan. Gue terkadang bingung, kok banyak banget orang yang susah melupakan kesalahan orang lain kepada kita? termasuk gue juga kadang gitu. Padahal kan sebagai manusia kita harus saling maaf memaafkan. Oke, ini terlalu serius. Sekarang gue bukan mau ceramah tentang kesalahan-kesalahan versi serius. Kali ini gue akan menulis tentang kesalahan-kesalahan konyol yang dilakukan orang-orang terdekat gue, bahkan juga gue. 1. Minyak rambut tertukar shampo Ini cerita paman gue kemarin. Sumpah, gue ngakak dengernya. Coba pikirin, bagaimana jadinya kalau minyak rambut ketuker sama shampo? belum pernah ngalamin? kejadiannya akan seperti ini. Sore itu di balkon rumah kakak gue. "Feb, dulu tuh Wak punya kejadian lucu." "Apa itu wak?" "Waktu itu kan Wak nginep di hotel. Nah, Wak tuh baru selesai mandi terus pengen cari minyak rambut." "Terus gimana lagi Wak?" gue semakin tertarik nyimak. "Nah, W