Sekarang ini, sebenarnya banyak banget Production House (PH) yang bisa membuat para penulis, baik yang baru maupun senior untuk unjuk gigi. Motivasi ya pastinya pengin berkarya dan mendapatkan uang tambahan. Iya, nggak munafik juga dong gue nulis untuk nebelin dompet sedikit, hihihi.. Lagian, PH juga sebenarnya membutuhkan orang-orang kreatif seperti penulis cerita. Jadi alurnya gini, setelah cerita di acc sebuah station tv, baru deh proses produksi dilakukan. Artinya, kalau nggak ada cerita yang di acc, nggak ada yang di produksi sama PH. Bisa di bilang sih walaupun sekedar nulis cerita untuk ftv misalnya, tapi peran itu termasuk cukup penting bahkan gue bilang sangat teramat penting walaupun kita cuman nulis 1-3 halaman (ada PH yang sampai 9 halaman). Penulis skenario pun baru gerak kalau sudah ada cerita yang di acc lho. Yup, krusial banget kan posisi para penulis ide cerita? Sayangnya, posisi krusial itu berbanding lurus sama tingkat kesetressan. Nah, kalau yang sudah terbiasa, nulis cerita itu bisa dinikmati. tapi kalau yang masih baru bisa menimbulkan stress dan keputusasaan. So, untuk itu para penulis ide cerita tuh wajib punya hal-hal ini:
1. Mental
Share aja nih, cerita yang gue buat untuk ftv tuh paling yang di acc cuman sekitar 30%-40% nya aja lho. Terkadang, yang sudah kita prediksi acc malah ditolak, begitu juga sebaliknya yang kita anggap biasa aja malah acc. Terkadang, dari 6 cerita yang kita lempar, di tolak semua! Kesel nggak tuh? Inilah yang buat para penulis cerita pemula banyak yang putus asa. Banyak yang nanya ke gue, gimana sih caranya biar di acc? Gue cuman bisa ngasih teori yang gue tahu aja, tapi keputusan tetap aja di tangan reviewer pihak tv. Maka dari itu, persiapkan mental kalau ditolak. Lihat catatannya kenapa ditolak dan buat lagi! Cobalah untuk menikmati proses menulisnya tanpa memikirkan apa yang kita tulis bakal acc atau nggak. Iya, yang penting tulis aja, nggak bakal rugi kok.
2. Dedikasi
Kalau mau jadi penulis ide cerita, pastinya harus meluangkan waktu untuk nulis, ya eyalaaah... Sialnya, banyak gangguan dari dunia luar yang bikin kita malas untuk nulis. Beberapa orang ada yang pengin jadi penulis, tapi waktu yang dia pakai untuk menulis sedikit, buat apaaa! Iya masih mending kalau yang kita tulis itu sifatnya pengetahuan yang kita punya, lalu dituangkan ke dalam tulisan. Nah, kalau penulis ide cerita untuk ftv kan sifatnya lebih ke imajinasi, kita juga harus memikirkan dramaturgi sebuah cerita. Pastinya, bakal menyita banyak waktu. Kalau sudah memutuskan untuk menyelesaikan satu cerita, sebaiknya kita fokus! Boleh sih istirahat, tapi selesaikanlah hari itu juga atau paling nggak jangan sampai dibiarkan begitu aja selama 24 jam. Pengalaman gue sih bakal kehilangan iramanya kalau cerita itu kita endapkan lebih dari 24 jam, apalagi pas konflik lagi tinggi-tingginya gue nggak merekomendasikan istirahat nulis pas konflik lagi nanjak.
3. Gairah
Gairah di sini bukan ikeh ikeh kemocih ya, tapi gairah akan kemauan kita untuk di acc! Dulu, waktu ngirim pertama kali tuh gue ngirim dua atau tiga, gue lupa, dan itu ditolak semua. Tapi, gairah gue yang pengin banget "pecah telor" buat gue terus nulis sampai akhirnya di acc satu. Setelah itu, semua terasa sedikit lebih mudah. Punya mental bagus nggak goyah pas ditolak tapi nggak punya gairah untuk berhasil pun hasilnya sama aja. Gairah di sini artinya kita juga harus punya kemauan untuk belajar yang tinggi ya.
4. Mendengarkan Kritikan dan Saran
Kunci keberhasilan di bidang apa pun menurut gue tuh mau mendengarkan kritik dan saran. Apalagi untuk nulis ide cerita ftv, kita harus mau mendengarkan saran yang lebih berpengalaman. Gue beruntung dalam
hal itu punya mentor kayak Pak Puguh PS Admaja sama Iyas Maldas. Kalau
nggak mau mendengarkan saran dari yang pengalaman, ya siap-siap aja
terus begitu, nggak mengalami peningkatan. Jangan terus idealis sama ide yang kita punya, karena untuk kepentingan tv tuh kita yang harus ikut apa mau mereka. Kalau nggak mau diarahkan ya buat film dengan budget sendiri.
5. Adaptasi Gaya Bahasa
Jadi penulis cerita ftv apa pun genrenya, nggak wajib deh menguasai banyak kata layaknya sastra, yang penting kita bisa nulisnya dengan kalimat yang mengalir. Gue punya kenalan orang yang biasanya nulis cerita untuk Trans yang nulis ftv tema misteri. Pas gue baca, gaya bahasanya bisa di bilang formal, beda sama gue yang segmennya remaja ya gaya bahasanya remaja sehari-hari juga nggak apa-apa yang penting transisi antara kalimat satu dengan lainnya tuh rapih. Iya, setiap station tv, mungkin punya kriteria gaya bahasa tertentu dalam penulisan cerita. Kita harus bisa menyesuaikan itu. Kalau nggak bisa fleksibel, ya kita pilih aja station tv mana yang kiranya sesuai sama gaya penulisan kita, mau nggak mau ya harus gitu kalau nggak bisa fleksibel.
Nah, setidaknya poin-poin di atas cukuplah membentuk kita menjadi penulis cerita yang baik untuk kebutuhan televisi. Tapi, sikap tiap-tiap penulis cerita berbeda. Misal, bisa jadi ada yang punya sedikit waktu tapi dia bisa menyelesaikan ide ceritanya. Kebanyakan sih yang kayak gitu yang sudah punya pengalaman aja, newbie masih jarang yang kayak gitu. Semoga ini jadi motivasi buat teman-teman yang pengin coba nulis cerita untuk kebutuhan station televisi.
aku blm revisi ide yg aku ajuin. hah blm sempat
ReplyDeleteDi sempet-sempetin aje.. :D
DeleteAku mau coba mau coba :v
ReplyDeleteMau nyobain siapa? *eh
Deletekyanya seru sih bikin skrip gitu tapi rada gak pede hehehe
ReplyDeleteKalau sebatas cerita cuman 3 halaman, gak ribet, tapi perlu imajinasi aja. Kalau Skenario, lebih ribet mikirin plot di pasin sama jumlah halaman, tapi cuman ngembangin plot yang sudah di tulis sama penulis cerita jadi gak mikirin cerita dari awal lagi.
Deleteoohh, baru tau saya tentang penulis cerita FTV.
ReplyDeleteTidak sesimpel kalau kita nonton di TV ya, ada prosesnya :)
Iya, yang orang tau jadinya simpel emang, tapi prosesnya sebenernya gak sesimpel itu kalau di tulis. Itu baru FTV, belum layar sinetron stripping atau layar lebar yang pastinya harus lebih matang lagi.. :)
DeleteFeeeeb boleh ketemuan gak ngomongin sinopsis beginiaan? Kalo boleh tolong samperin balik dong. Mau numpang belajar langsung nih. :)
ReplyDeleteKe Bandung aja,,, :D
DeleteKontak gw di fb atau twitter aja ye..
Wanjrit ternyata di bandung ya. Padahal kemaren baru ke sanaaaa. Sedih. :")
DeleteKeren!! Aku juga pengen jadi penulis skenario atau penulis cerita FTV.
ReplyDeleteShare juga dong kakak Feby email PH yang nerima sinopsis FTV.??
Mohon dibalas ya! Makasih.. :)
Nnti fee dri ftv dbyr pake kantor pos bisa gk sih
ReplyDelete