Skip to main content

Posts

Manis Pahit Cinta

Cinta. Apa itu cinta? cinta adalah sesuatu yang kalau kita pendam akan merusak jaringan saraf kita, dia akan mengalir melalui nadi kita dan menyebarkan virus galau pada otak kita, tapi apabila kita lepaskan, kita akan dihadapkan pada dua pilihan, diterima atau ditolak, garuk-garuk tanah atau senyum-senyum jigong gak jelas. Ya, kali ini, dihari merah jambu ini, gue akan berbicara mengenai konteks cinta kepada pasangan. Yang belum punya pasangan juga boleh baca. Apa? mau nangis dulu sebelum baca? boleh. Ngomongin soal cinta, berarti kita ngomongin  tentang sakit dan senang, hitam dan putih serta manis dan pahit. Oke, bagi yang jomblo silahkan meratapi kejombloan kalian dulu (sumpah, ini postingan yang akan sangat berat kalian lalui, para jombloers). Jujur gue gak ngerti kenapa cinta ini membuat kita mendadak autis, kenapa cinta ini membuat kita galau dan kenapa cinta ini membuat kita rela menjadi babu. Gue heran kenapa hati kita itu berdebar-debar kalau lagi ngomong sama orang yang kita

Lagi Di Lampung (update status)

Kemarin gue seharian lagi di jalan mau ke Bandar Lampung. Ngapain gue ke Lampung? apakah gue akan menculik gajah Lampung? tentu aja bukan. Gue ke Lampung bareng bokap nyokap dalam rangka ngecek kos-kosannya bokap gue sama ngecek rumah yang mau dijual bokap gue. Ya, setelah pensiun dari PLN, bokap sama nyokap gue gencar buat usaha ini itu, nyari bisnis ini itu demi sesuap nasi dan sekarung kosmetik untuk nyokap. Bisa dibilang kemarin itu kita ke Lampungnya mendadak. Biasa, nyokap gue kalau udah denger kata nyebrang laut langsung parno sendiri. Nyokap gue memang terlalu terinspirasi film titanic, dia selalu histeris kalau mau nyebrang, "Apa! Nyebrang! Tidak akan pernah! Nanti kapalnya tenggelam!" kurang lebih seperti itu bentuk kehisterisannya. Tapi kemarin itu sepertinya nyokap gue udah melepas bayang-bayang film titanic di otaknya. Secara mengejutkan, kemarin pagi sekitar jam tujuhan, bokap gue gedor-gedorin pintu kamar gue. Dan sialnya, kejadian itu di dramatisir sama pemba

Komentator Terbaik Di Lima Postingan Terakhir (3)

Inilah saat yang di nantikan oleh insan perblogkan karena ini adalah saat yang paling mendebarkan bagi para komentator-komentator blog gue. Inilah saat yang paling di tunggu-tunggu oleh semua blogger yang sudah mau jauh-jauh datang ke blog gue untuk baca postingan gue dan berkomentar. Apalagi kalau bukan saat penghargaan komentator terbaik di lima postingan terakhir... Jeng jeng jeng jeng (backsong waktu Anjasmara kaget kalau ternyata dia adalah seorang anak tiri). Yes, you know, everything it's okay lah, no smoking no alkohol. Akhirnya di kesempatan berbahagia ini gue kembali bisa mengumumkan peraih penghargaan top komentator di blog gue. Gue mau curhat dulu sedikit kalau gue kemarin-kemarin gak bisa OL karena gue dirugikan oleh provider modem gue yang warnanya hijau itu. Gue kesel banget, harusnya gue buat postingan ini dari rabu atau kamis kemarin. Gue rugi 100 ribu coba bayangin, 100 ribu! OMG, itu jatah makan gue seminggu. Oke deh lupakan. Yup, langsung aja ke inti postingan i

Ngarang.com

Captan America lagi break syuting. Cendol dulu!! Sebuah rahasia yang belum diketahui banyak orang. Captain America ternyata pernah syuting di Indonesia. Hanya saja ternyata bagian scene pas di Indonesia tidak dimasukkan ke film. Seseorang saksi bernama Jajang menyaksikan sendiri syuting yang hanya berlangsung tiga puluh menit itu. "Iya mas, keren dah. Pas lagi break si captain americanya itu beli cendol. Sampai di bungkus gitu. Pas iseng gue tanya ke orangnya, katanya buat di Amerika, soalnya disana gak ada cendol," demikian kesaksian Jajang. Sementara tukang cendol yang laris manis itu tidak bisa dimintai keterangan. Dia syok, berasa lagi mimpi, karena salah satu superhero Amerika telah memborong habis cendolnya dengan harga selangit. Limbad membantu Spiderman! Sebuah rahasia dari Limbad. Ternyata Limbad pernah satu frame dengan Tobey Maguire, pemeran Spiderman. "Itu benar. Dia bahkan tak pernah berbicara saat syuting berlangsung. Entah kenapa. Apa di Indonesia

Pembantu Gue Dari Masa Ke Masa

Nulis lagi. Tenang, kali ini gue gak akan nulis tentang kegalauan atau kejomblo-jombloan. Kali ini jari-jari tangan sama otak gue, dibantu sama mata juga untuk ngeliat, akan membuat sebuah tulisan yang pastinya akan menguak secara blak-blakan seperti apa pembantu gue dari dulu sampai sekarang. Gak diragukan lagi bahwa alangkah enaknya kalau punya pembantu. Mau makan dimasakin, mau nyuci baju dicuciin, mau nyusu di tetein dibuatin susu, mau mesen bakso dipesenin, dll. Pokoknya ada pembantu itu enak banget dah. Nah, pembantu yang hadir di kehidupan gue dari dulu sampai sekarang kerjanya cukup memuaskan. Tapi sayang, mereka semua rada-rada aneh. Gue gak tau kenapa pembantu-pembantu gue ini semuanya agak-agak aneh, apa karena nyokap gue menerapkan sistem pemilihan pembantu yang salah atau gimana gue gak tau. Dimulai dari pembantu gue waktu balita dulu, waktu gue masih bule. Serius, gue waktu kecil tuh bule, kulit putih, rambut pirang, tapi entah kenapa gedenya kayak gini. Seperti yang ud