Di dalam sebuah karya fiksi, seorang penulis itu wajib menciptakan sebuah konflik yang bikin para pembacanya gregetan. Nah, genre romance atau gue lebih suka menyebutnya dengan genre cinta-cintaan pun juga harus begitu. Kita, sebagai penulis genre cinta-cintaan, harus merumuskan dulu apa konflik utamanya, apa sub konfliknya yang kira-kira bisa membuat pembaca terhenyuk sambil garuk-garuk tembok. Memang sih, ada dan banyak penulis juga yang langsung nulis secara brutal karena semuanya sudah ada di kepalanya. Tapi, bagi para pemula, kayak gue juga, terkadang langkah menyusun struktur / rumus konflik utama tuh penting. Berikut ini struktur konflik sederhana yang hanya melibatkan 3-4 karakter, untuk fiksi cinta-cintaan: KONFLIK 1 Biasanya, konflik seperti gambar di atas sering gue temukan di sebuah cerpen. Untuk buku novel apalagi film televisi, konflik seperti ini dianggap sudah ketinggalan jaman walaupun terkadang masih bisa di terima juga berkat penyampaian dan sub konflik