Skip to main content

Tips-Tips Nulis Sinopsis Untuk FTV Yang Baru @SCTV

Lagi-lagi tentang ftv, kenapa ini blog berubah jadi blog ftv sih?? Arrrgghh... Iya, gue tahu mungkin pembaca blog gue ini sudah eneg kali ye lihat postingan gue yang berhubungan sama FTV terus, huehue. Tapi, kali ini gue akan nulis tips-tips yang baru biar sinopsis FTV yang lo masukin untuk SCTV, punya kemungkinan di terima yang lumayan besar. Gue tergelitik nulis ini karena lumayan banyak juga yang nanya ke gue sampai ada yang minta ke gue untuk nerima paksa naskahnya untuk di acc. Gila, gue aja mati-matian biar diterima! Yah, walaupun jadi penulis sinopsis ide ceritanya enggak seprestisius penulis skenarionya, setidaknya ini bisa jadi batu loncatan kita, portofolio kita. Soalnya, selain dapet duit jajan, nama kita juga mejeng di FTV-nya. Siapa tahu itu berguna buat kita kedepannya kan? Langsung aja ya, nih tips-tips baru dari gue.

1. Konflik, Konflik dan Konflik
Sekarang, enggak perduli seberapa bagus judul sinopsis lo, sctv akan lebih melihat konflik yang ada di dalamnya. Cross konflik antara 1 tokoh dengan tokoh lainnya tuh sangat penting. Selain konflik percintaannya, usahakan juga ada konflik di latar belakang si tokoh. Misal si tokoh tukang kebon. Nah, kalau bisa sih mainkan konfliknya di profesinya juga, jangan kisah percintaannya aja yang di buat konflik.

2. Permainan Tokoh Yang Banyak
Ada satu lagi perubahan FTV Sctv yang gue amati. Akhir-akhir ini, ftv sctv juga kadang menampilkan konflik yang melibatkan 4 orang lebih. Tapi, jangan khawatir, cross konflik 4 orang masih diterima kok. Cuman yaa... mungkin kalau lebih dari 4 orang kemungkinan diterimanya bakal lebih besar lagi.

3. Penyampaian Antar Paragraf
Penting. Setiap kita nulis sinopsis ide ceritanya, kita harus bisa membayangkan juga bagaimana ide itu akan berjalan ketika di visualkan nantinya. Biasanya, di paragraf pertama itu memuat tentang latar belakang tokoh dan pertemuan tokoh yang kelak bersatu di ending cerita atau tokoh perantara lainnya. Pasti yang sering nonton FTV pada lihat kan, di awal kita sudah disuguhkan dengan pertemuan si cewek dan si cowok, kemudian mereka saling bertatapan dan saling benci. Nah, itulah memang trend yang sepertinya sengaja diciptakan. Di pargraf-paragraf selanjutnya, baru deh isi-isi konflik dan biasanya di 1-2 paragraf terakhir itu sudah menyerempet penyelesaian dan endingnya. Gue juga pernah di tolak karena alasan ini.

4. Sebisa Mungkin Hindari Tokoh Anak SMA
Di FTV Sctv dulu kita masih sering melihat tokoh yang latar belakangnya anak SMA. Sekarang sudah jarang. Enggak tahu kenapa, tapi kayaknya sih gara-gara di protes kali ya. Iya, kalau kebanyakan latar belakangnya anak SMA yang cinta-cintaan, takutnya anak-anak SMA kita bakal lebih mentingin pacaran ketimbang belajar. #eaa. Yup, jangan bermain-main dengan tema anak SMA deh, yang profesi unik aja.

5. Gaya Bahasa Jangan berat
Kalau yang satu ini kayaknya sudah jelas ya. Terserah kita mau pakai bahasa formal atau anak muda bingiiittt... Asalkan bisa di cerna sama tim reviewnya. Janganlah memaksakan kata-kata yang sastra banget ya, karena belum tentu bisa dipahami.

Dah, segitu dulu tipsnya. Oh iya satu lagi, sekarang sctv cuman nerima 2 halaman ya. Jadi, kita bisa lebih cepat menyelesaikannya. Satu paragraf bebas mau berapa baris asal jangan 2 halaman itu satu paragraf aja. Nah, bagi yang berminat ngirim ide cerita untuk FTV sctv gitu, bisa langsung cek aja blognya Puguh P.S Admaja ya. Kalian baca tiap postingannya entar ada alamat emailnya buat ngirim sinopsisnya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengenang Kera Sakti (Journey To The West)

Seekor kera, terpuruk terpenjara dalam gua.. Di gunung tinggi sunyi tempat hukuman para dewa.. Bertindak sesuka hati loncat kesana-kesini.. Hiraukan semua masalah dimuka bumi ini.. Gak, gue bukan lagi buat puisi. Sobat masih inget gak itu penggalan dari lirik lagu apa? Yup, itu adalah lirik dari film yang dulu setiap sore gue tunggu kehadirannya di indosiar. Setelah era ksatria baja hitam RX, banyak banget film anak-anak bermunculan kayak ninja jiraiya dan kawan-kawan. Tapi setelah itu, setelah gue beranjak SMP, gak ada lagi film yang bener-bener membuat booming dunia anak-anak. Memang masih ada beberapa film sih, tapi tema film anak-anak yang gitu-gitu aja membuat kami, rombongan anak-anak SMP dan sederajat, berasa mengalami kebosanan tontonan dan mengakibatkan kami lebih memilih baca komik. Sampai tiba pada saat film kera sakti (Journey to the west) muncul ke dunia pertipian Indonesia. Inilah saat-saat gairah menonton tipi kembali muncul.  Foto 1. Inilah dia keluarga kecil SunG

Balada Perut Mules

Warning: Postingan ini akan merusak selera makan anda. Yang lagi makan sebaiknya di stop dulu. Terimakasih. Akhir-akhir ini gue dilanda lagau (baca: galau). Bukan karena cinta, bukan juga karena gue tidak kunjung mendapatkan gelar S1, tapi gue galau karena kondisi perut gue yang gak enak banget. Gue gak tau kenapa ini terjadi. Gue ngerasa ada angin yang muter-muter di perut gue dan gue merasa ada "sesuatu" yang minta dikeluarin dari bokong gue. Sesuatu itu adalah.... ah, di skip aja, kalau gue kasih tau bentuknya gimana, wananya apa, lembek apa keras, ntar para pembaca jadi pada muntah di depan monitor. Melihat ketidakberesan itu, besoknya gue langsung konsultasi sama nyokap. Disaat-saat seperti ini nyokap memang tempat yang pas buat mengadu. "Mah, perut Feby kok mules gini ya, gak enak banget." "Owh, sama dek, mamah sama papah juga gitu, lagi musim." "Lho, memang ada ya musim perut mules gini, Mah?" "Ya ada lah. Mungk

Mau Promo Buku Pertama Ah....

Di postingan kali ini gue mau share buku pertama gue bersama Riyan Hasanin . Bukunya secara garis besar bercerita tentang cinta dan persahabatan mahasiswa yang ngekos atau secara genre bukunya adalah komedi romance (emang ada genre kayak itu!). Gue sama Riyan mengerjakan naskah buku ini udah dari tahun kemarin, tapi karena kendala ruang dan waktu (sekarang juga masih sebenarnya), jadinya kita pending dan baru bisa di realisasikan sekarang. Cover bukunya kira-kira seperti ini:   Ya, buku kita diterbitkan melalui penerbit self publishing, LeutikaPrio. Semoga kedepannya kita bisa ke penerbit konvensional. Bukunya total ada 203 halaman yang terdiri dari 10 Bab. Yang berminat beli bisa lihat infonya dan pesan di web LeutikaPrio langsung DISINI atau lewat sms ke LeutikaPrio: 0821 38 388 988, sms aja judul sama nama penulisnya. Selain itu, pemesanan bisa juga lewat twitter @radiokonyol . Kalau mau pesan lewat gue juga bisa. Kontak aja twitter gue, FB gue, YM (foktarista), via E