Skip to main content

Review Film Magic Hour

 
Kemarin, gue sama cemewew gue, nonton film Magic Hour produksi Screenplay. Gue penasaran sih isi filmnya sekeren trailernya nggak ya? Gue nonton Magic Hour di Miko Mall, Bandung. Murah cuy, hari biasa cuman 18 ribu! Nah, walaupun gue jadi penulis cerita ftv baru untuk Screenplay Production, bukan berarti review gue ini atas dasar karena gue nulis cerita ftv untuk Screenplay makanya gue bagus-bagusin ya, tapi karena memang penilaian gue pribadi. Kalau nggak salah, magic hour ini di angkat dari novel. Jujur, gue belum baca novelnya sih, jadi yang gue nilai cuman sebatas filmnya dan nggak ada perbandingan sama novelnya.

Langsung masuk ke cerita. Di awal, gue merasa "wah, ftv nih kayaknya ceritanya", soalnya alurnya cukup dejavu sama ftv-ftv dimana Nyokapnya Gweeny yang diperankan oleh Meriam Bellina, menjodohkan Gweeny sama Dimas, anak temannya. Nah, Gweeny ini kemudian nyuruh Raina untuk pura-pura menjadi dirinya. Tujuannya, untuk mencari tahu gimana itu si Dimas. Sampai sini, alurnya ftv banget kan? Oh, yes, gue nggak menikmati ceritanya di awal-awal itu, tapi yang sangat gue nikmati adalah komedi di awal-awal filmnya. Meriam Bellina dengan logat sundanya, PECAH! Semua penonton di bioskop pada ketawa! Di tambah lagi Miqdad Addausy yang perannya rada kebanci-bancian, sumpah gue ngakak abis! Sayangnya Miqdad Addausy di film ini cuman jadi bumbu di awal aja. Yah, bisa di bilang, di film ini kita kudu ketawa dulu sebelum akhirnya nangis berdarah-darah.

Nah, rencana Gweeny itu justru membuat Raina cinta sama Dimas. Raina juga sudah jelasin ke Dimas kalau dia bukan Gweeny, tapi Dimas juga ternyata sukanya sama Raina. Dimas nggak peduli deh sama perjodohan itu. Begitu keduanya sudah mulai cinta, muncul konflik dimana Gweeny ternyata suka juga sama Dimas pas mereka ketemu dan Toby yang merupakan sahabat Raina ternyata cinta juga sama Raina. Gweeny marah sama Raina karena Dimas lebih memilih Raina. Kejutan di film ini, ternyata Dimas ini hidupnya nggak lama lagi, lho kok bisa? Nonton sendiri aja ya kalau mau tahu, hueuhue... Masalah semakin meruncing ketika Raina tahu kalau Dimas-lah yang di awal cerita nabrak Dia, tapi sebenarnya bukan sepenuhnya salah Dimas lho, terus kalau bukan sepenuhnya salah Dimas, salah siapa dong? Nonton aja ya kalau pengin tahu, hihihi... Masuk ke bagian akhir, Raina jadi buta, tapi dia dapat donor mata dari Dimas yang meninggal. Namun, Dimas tetap ada dalam kehidupan Raina. Sayangnya, Dimas itu bukanlah Dimas. Kalau ada yang pernah lihat trailernya Magic Hour, ada sebuah conversation dari Raina yang bunyinya gini, "Kamu bukan Dimas, kamu siapa?". Itulah ending ceritanya entar. Penasaran? Nonton aja deh, gue jamin nggak bakal menyesal deh.

Ada beberapa kejutan di Magic Hour ini, ada yang di kemasnya dengan alur maju mundur sehingga kita sebagai penonton pasti akan bergumam, "Ooooo, gitu...". Selain romance, kita juga disajikan dengan banyolan-banyolan pengocok perut yang gue jamin pasti pada ketawa, nggak nanggung. Overall, gue puas sih karena pada akhirnya film ini bisa menguras emosi penonton. Banyak yang nangis lho di bioskop, gue pengin nangis juga sih, tapi entar tingkat kegantengan gue menurun kalau gue nangis, halah. Menurut gue, Screenplay Productions cukup sukses dengan film magic hour ini, akting para pemainnya juga bagus. Untuk cerita, mungkin gue sedikit rada kurang sreg aja di ending, tapi itu masalah selera aja, yang jelas film Magic Hour ini recommended banget untuk kalian yang suka film romance yang di balut komedi.

Comments

  1. Nonton magic hour ini, kayak nonton FTV yang biasanya mereka main.

    Tapi ini lebih dramatis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju, projek layar lebar pastinya harus lebih oke dari ftv.. hehe

      Delete
  2. terakhir nonton bioskop 2 bulan yang lalu, wkwk, pantes gatau film ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, makanya yuk nonton bioskop lagi dengan nonton Magic Hour, hehe..

      Delete
  3. Miqdad Addausy di sini sama yang di Bubble Drink in Love beda banget, ya? :D
    Wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha,, Iya, asli, emang tuh sih Miqdad bisa ngapain aja kalo main, haduh cyiiin.. :D

      Delete
  4. Kamu bukan dimas kamu siapa? Ya kembarannya donk bang hehe

    ReplyDelete
  5. Bukan filmnya yak kayakkayak ftv tapi ftv nya yg kayak film bioskop!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengenang Kera Sakti (Journey To The West)

Seekor kera, terpuruk terpenjara dalam gua.. Di gunung tinggi sunyi tempat hukuman para dewa.. Bertindak sesuka hati loncat kesana-kesini.. Hiraukan semua masalah dimuka bumi ini.. Gak, gue bukan lagi buat puisi. Sobat masih inget gak itu penggalan dari lirik lagu apa? Yup, itu adalah lirik dari film yang dulu setiap sore gue tunggu kehadirannya di indosiar. Setelah era ksatria baja hitam RX, banyak banget film anak-anak bermunculan kayak ninja jiraiya dan kawan-kawan. Tapi setelah itu, setelah gue beranjak SMP, gak ada lagi film yang bener-bener membuat booming dunia anak-anak. Memang masih ada beberapa film sih, tapi tema film anak-anak yang gitu-gitu aja membuat kami, rombongan anak-anak SMP dan sederajat, berasa mengalami kebosanan tontonan dan mengakibatkan kami lebih memilih baca komik. Sampai tiba pada saat film kera sakti (Journey to the west) muncul ke dunia pertipian Indonesia. Inilah saat-saat gairah menonton tipi kembali muncul.  Foto 1. Inilah dia keluarga kecil SunG

Balada Perut Mules

Warning: Postingan ini akan merusak selera makan anda. Yang lagi makan sebaiknya di stop dulu. Terimakasih. Akhir-akhir ini gue dilanda lagau (baca: galau). Bukan karena cinta, bukan juga karena gue tidak kunjung mendapatkan gelar S1, tapi gue galau karena kondisi perut gue yang gak enak banget. Gue gak tau kenapa ini terjadi. Gue ngerasa ada angin yang muter-muter di perut gue dan gue merasa ada "sesuatu" yang minta dikeluarin dari bokong gue. Sesuatu itu adalah.... ah, di skip aja, kalau gue kasih tau bentuknya gimana, wananya apa, lembek apa keras, ntar para pembaca jadi pada muntah di depan monitor. Melihat ketidakberesan itu, besoknya gue langsung konsultasi sama nyokap. Disaat-saat seperti ini nyokap memang tempat yang pas buat mengadu. "Mah, perut Feby kok mules gini ya, gak enak banget." "Owh, sama dek, mamah sama papah juga gitu, lagi musim." "Lho, memang ada ya musim perut mules gini, Mah?" "Ya ada lah. Mungk

Download Final Draft 9 + Crack

Final Draft bukan game sekuel Final Fantasy ya, final draft ini adalah software untuk mempermudah dalam menulis skenario. Kalau nulis di word biasa, ribet banget, kita bener-bener memang harus nulis lagi formatnya. Nah, kalau di final draft, kita diingetin format-formatnya. Misalnya, kita pilih scene header, entar kita ketik huruf "I" aja sudah nongol INT. Seperti screenshoot di bawah ini: Untuk mengatur Scene header, action, dialog, ada di tab script elements seperti di bawah ini: Gampang kan? Yoi, nulis skenario jadi lebih ringan dengan final draft. Link Downloadnya di bawah ya... Semoga bermanfaat buat temen-temen yang pengin nulis skenario. DOWNLOAD FINAL DRAFT 9 + CRACK