Gue sebenarnya gak ada niat nonton nih film. Jam 8 malem, nonton film horror pula, bukan gue banget! Iya, gue tuh penakut orangnya. Tapi, berhubung nih film IT rating imdb nya nembus di angka 8 dan merupakan adaptasi novel nya Stephan King, gue langsung pengin nyoba nonton. Seberapa oke sih ini film sampai imdb nya dapet 8 koma sekian?
Adegan mencekam sudah dirasakan di awal Film. Georgie, yang merupakan adiknya Bill, lagi main perahu kertas, berlarian di tengah hujan yang deras. Di sebuah momen, perahu kertasnya Georgie ini masuk ke dalam sebuah gorong-gorong. Di saat itulah Georgie ketemu sama badut Pennywise yang muncul dari dalam gorong-gorong mengambil perahu kertas Georgie. Keduanya pun berdialog dan tampak Georgie senang dengan sang badut. Tapi, begitu Georgie masukin tangannya ke dalam gorong-gorong hendak mengambil perahu kertasnya, tiba-tiba sang badut menggigit tangan Georgie yang unyu itu sampai lepas lalu menyeretnya ke dalam gorong-gorong. Si Kakak, Bill, masih meyakini kalau adiknya itu pasti masih hidup. Petualangan Bill dalam menguak misteri adiknya dan anak-anak yang menghilang secara misterius pun dimulai bersama keenam temannya, Beverly, Ben, Richie, Mike, Eddie dan Stanley.
Bisa di bilang geng nya Bill ini adalah geng para loser yang selalu di bully di sekolahnya, terutama sama geng nya Henry, yang menurut gue sadis banget untuk remaja seumuran mereka. Gue suka banget sama plotnya Bill, Richie, Eddie dan Stanley pas ketemu sama Ben, Beverly dan Mike. Semua begitu tertata dengan segala problem yang dialami masing-masing karakternya. Ngomongin soal karakter, aspek itu jugalah yang bikin film ini jadi bagus. Sutradaranya menurut gue berhasil menggambarkan satu per satu karakter dalam film ini, menggambarkan sifat dan ketakutan mereka masing-masing dengan sangat sempurna. Nah, si badut Pennywise yang muncul setiap 27 tahun sekali ini justru kuat pada saat mereka ketakutan. Makanya, si badut meneror satu per satu dengan ketakutan yang ada di dalam kepala mereka.
Jangan di kira kalau film horror ini full horror. Tenang, masih ada selipan-selipan plot yang bikin kita tuh tertawa. Sang sutradara ini sepertinya gak lupa kalau tokoh dalam film adalah para ABG, yah kalau di Indonesia sih SMP-SMA gitu lah. Banyak juga kejadian-kejadian yang mengundang tawa yang.... gak deh, gak mau gue ceritain entar gak seru, huehue... Oh, iya setting cerita di dalam film ini tuh adalah sebuah kota kecil bernama Derry. Seperti yang gue tulis sebelumnya, kalau di kota ini tuh banyak anak-anak yang menghilang secara misterius. Hal itu tuh berhubungan dengan peristiwa tempo dulu, sebuah peristiwa kelam yang terjadi pada sebuah pabrik. Makanya, para orangtua digambarkan sangat protektif ke anak-anaknya di kota ini. Terutama Bapaknya Beverly dan Ibu nya Eddie, yang sampai ketakutan kalau mereka bergaul dengan orang yang salah.
Film IT ini menurut gue gak ada masalah sama sound dan pengambilan gambarnya. Lezat banget gan! Dari awal, sentuhan musik sama pengambilan gambarnya tuh menurut gue kawin banget. Adegan-adegan horor nya pun ada beberapa yang fresh. Dua jam lebih gue yang terbuang gak terasa sia-sia. Sayangnya gue kurang suka plot waktu Beverly dan Henry yang ngebunuh Bokap mereka masing-masing, yang dibiarkan habis begitu aja layaknya Rambo setelah membunuh musuh-musuhnya. Efek ngagetinnya gimana? Jangan di tanya lagi, malah sampe ada penonton di seberang gue yang loncat dari kursinya, sob! Pokoknya, film IT ini sempurna deh untuk kalian yang hobi banget nonton film horor. Antusiasnya pun luar biasa, jam 8 malem di hari biasa, bioskopnya full! Rating pribadi gue kasih 4,5/5 untuk film ini. Semoga film IT ini menginspirasi sineas-sineas kita untuk membuat sebuah film horor yang yang punya nilai gizi yang tinggi.
Comments
Post a Comment