Hal yang paling gue risih dulu itu adalah memakai kacamata. Bukannya karena gue gak suka pake kacamata, tapi karena hidung gue gak mancung dan kacamata yang gue pake selalu melorot. Alhasil, gue dah kayak Profesor padahal otak gue jauh dari kata jenius. Suatu hari gue iseng-iseng minta nyokap gue buat di lasik mata, saat itu gue kalo gak salah semester dua apa tiga ya, lupa gue, dan mata gue saat itu minus empat setengah, dua-duanya. "Mah, Feby lasik mata ya?" tanya gue sambil garuk bokong. "Apa itu lasik dek?" "Itu mah, operasi mata." "Hah! Mata Feby kenapa! Mamah telpon ambulans sekarang!" teriak nyokap gue histeris. Salah satu sifat yang gak gue suka dari nyokap gue, berlebihan. "Gak segitunya kali mamah ku yang imut. Feby mau operasi mata biar gak minus lagi matanya." "Owh, iya dek nanti dibicarain dulu sama papah. Itu nanti matanya di tuker sama mata orang lain ya dek?" Hening. Waktu itu kebetulan bokap sama nyoka